Menengok Sejarah Teknologi, Mensyukuri Menjadi Gen Z
Begitu banyak predikat yang dialamatkan ke generasi Z ini. Yang paling menjengkelkan tentu saja "generasi strawberry". Istilah "generasi strawberry" atau "strawberry generation" pertama kali muncul di Jepang pada awal tahun 2000-an. Konsep ini merujuk pada generasi muda yang dianggap lebih rentan terhadap tekanan dan kesulitan. Analogi dengan strawberry dipakai karena buah strawberry dianggap lembut dan rentan rusak, sehingga mencitrakan generasi ini sebagai rentan dan tidak tahan banting. Dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation, Professor Rhenald Kasali (2017) merepresentasikan generasi z saat ini seperti buah strawberry. Buah merah yang merona dengan bentuk eksotis dan indah ternyata mudah sekali hancur. Seperti generasi saat ini, yang sebenarnya kreatif dengan segudang ide, tetapi mudah hancur ketika mendapat tekanan, digerus kompetisi dan ketidakpastian (Kasali, 2017).
![]() |
Sumber
gambar : https://haniwidiatmoko.com/generasi-z-generasi-stroberi/
Menurut BPS, Gen Z adalah mereka yang
lahir tahun 1997-2012, masa di mana penggunaan teknologi digital, terutama
internet dan perangkat komputasi, telah merevolusi cara hidup manusia. Sangat
wajar jika Gen Z sangat akrab dengan teknologi. Generasi Z benar-benar
memanfaatkan teknologi untuk berbagai aspek kehidupan. Untuk pembelajaran, informasi
dengan mudah didapatkan melalui
internet, ada banyak aplikasi pembelajaran yang ditawarkan bahkan pada jaman
covid Gen Z sangat akrab dengan virtual.
Predikat lain yang sering dialamatkan ke generasi z adalah generasi instan. Kita yang lahir di jaman dimana teknologi berkembang pesat, jaman dimana semua menjadi mudah. Butuh beli sesuatu, tidak harus ke pasar, butuh makan tidak harus masak dulu. Bukan berarti malas, tetapi ketika semua bisa didapatkan dengan memanfaatkan teknologi di tangan, mengapa harus repot? Keadaan inilah yang menjadi biang kerok generasi instan melekat pada kita
Dengan media sosial dan aplikasi pesan
instan, Gen Z dapat terhubung dengan siapa saja, kapan saja, di mana saja.
Jangan tanya soal hiburan. Layanan streaming, game online, dan media sosial semua
ada di dalam genggaman. Sebagai media kreativitas dan mengekspresikan diri Gen
Z dibantu banyak platform seperti youtube, TikTok dan lain sebagainya
Tanpa kita sadari, kita dikelilingi oleh
teknologi, yang hadir disetiap aspek kehidupan kita. Teknologi adalah kita. Sesuai
dengan definisinya teknologi memang dibuat untuk kenyamanan hidup manusia. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata teknologi mengandung arti metode
ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
Menarik untuk mengetahui perkembangan
teknologi, dari yang masih sederhana
hingga pada tahap berada di genggaman kita. Banyak teknologi disekitar yang mengalami perjalanan panjang
untuk kemudian bisa mempermudah hidup kita. Tahukah kalian kalau komunikasi
secepat kilat yang kita lakukan melalui berbagai aplikasi pesan instan dan media
sosial, berawal dari asap ?
Asap ? ya asap. Perjalanan teknologi pengiriman pesan dari zaman dulu hingga sekarang, berasal dari asap. Suku asli Amerika dan di Tiongkok kuno, menggunakan asap sebagai sarana mengirim pesan. Dengan membakar sesuatu maka asap yang dihasilkan akan memberi tanda lokasi. Selaitu kepulan asap pada zaman dahulu juga digunakan sebagai sumber peringatan.
![]() |
Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/RUJum3vudE4MaY598 |
Setelah manusia mengenal tulisan,
pengiriman pesan kemudian menggunakan Burung Merpati. Surat diikat pada kaki
burung merpati yang akan mengantar surat kepenerimanya. Pada zaman Yunani kuno
hingga Abad Pertengahan, burung merpati yang dilatih digunakan untuk membawa
pesan, terutama selama perang. Seiring dengan perkembangan peradaban, pesan
tertulis menjadi lebih umum. Manusia kemudian membangun sistem kurir yang
menjadi cikal bakal pos di dunia. Dengan bantuan kurir, pesan bisa disampaikan
ke lokasi yang lebih jauh dari jangkauan burung merpati.
![]() |
Sumber : https://images.app.goo.gl/KoMcfdvvFcEXnDfY6 |
Pada abad ke-19, telegraf menjadi revolusi besar dengan memungkinkan pengiriman pesan melalui kode morse melalui kawat. Jangkauan dari telegraf lebih luas, selain itu kecepatan pesan juga lebih cepat daripada kurir. Namun perkembangan teknologi tidak hanya sampai disitu. Di tahun 1876, Bapak Alexander Graham Bell menemukan telepon. Dengan alat ini memungkinkan percakapan suara jarak jauh, menggantikan telegraf untuk komunikasi yang lebih cepat dan lebih personal karena bisa mendengar suara penerima pesan secara langsung.
Kehidupan manusia dalam hal komunikasi
semakin dipermudah dengan kehadiran radio dan televisi. Dengan kehadiran radio
dan televisi pada awal abad ke-20, penyebaran informasi dapat dilakukan secara
massal dan pada akhirnya email serta internet hadir sebagai pembawa revolusi komunikasi
di dunia. Email memungkinkan pengiriman pesan elektronik hampir seketika ke
seluruh dunia, menggantikan banyak metode komunikasi tradisional.
Ternyata proses kita sampai di titik dimana komunikasi ada di genggaman tangan seperti hari ini merupakan perjalanan panjang yang tentu saja melalui pemikiran dan percobaan yang begitu berat. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana Bapak Alexander Graham Bell berpikir keras, melakukan serangkaian percobaan hingga menciptakan telepon? Bagaimana orang-orang setelah Bapak Alexander Graham Bell menciptakan telepon yang menjadi cikal bakal telepon pintar yang bisa dibawa kemana-mana serta dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti kalkulator, kompas, dan semua kemudahan lainnya dalam satu alat?
Selain menarik, mengetahui sejarah teknologi menurut saya bisa membuat kita menjadi lebih bersyukur dengan keberadaaan kita sebagai generasi z, generasi yang lahir dimana teknologi sudah mengalami kemajuan yang pesat dilihat dari banyaknya kemudahan yang ditawarkan dari teknologi di sekitar kita di berbagai bidang mulai dari ekonomi dengan kemudahan pembayaran menggunakan scan QR, penggunaan e-toll untuk pembayaran jalan tol atau bahkan aplikasi yang menunjang pembelajaran kita sehari hari di sekolah seperti Google Classroom, Quizziz dan masih banyak lagi.
Jika kita
hendak mendengar musik, kita menggunakan streaming musik digital. Berbeda
dengan generasi sebelum kita yang
menikmati musik dari radio, tape recorder, walkman, CD Player, dan lain
sebagainya. Selain suara yang dihasilkan lebih jernih juga tidak perlu membawa
alat yang berat.
Dengan mempelajari sejarah dari teknologi
kita juga akan lebih bertanggungjawab untuk membuat teknologi yang kita warisi
dari generasi sebelumnya menjadi lebih baik untuk kita wariskan kepada generasi setelah kita, sehingga hidup mereka
menjadi lebih nyaman dari hidup kita. Untuk itu kita generasi z harus menjadi
generasi yang inovatif, sehingga anggapan malas tidak lagi menjadi predikat
kita.
Predikat yang juga sering diberikan kepada kita adalah generasi
cuek. Predikat ini muncul karena kita dianggap sebagai kelompok yang cenderung
cuek dengan kehidupan sosial di sekeliling kita. Menurut saya ini adalah dampak
negatif dari warisan kemudahan yang kita dapatkan melalui teknologi. Kita lebih
pada diri sendiri daripada harus bersosialisasi. Sifat ini juga sebenarnya
tidak terlalu baik karena pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk
sosial yang butuh berinteraksi dengan makhluk lainnya. Jangan biarkan teknologi menggantikan
interaksi manusia nyata. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman secara
langsung sangat penting.
Dampak teknologi yang juga kita waspadai
adalah risiko seperti kecanduan. Menyeimbangkan waktu online dan offline
penting untuk kesehatan mental dan fisik. Tetapkan batasan waktu layar untuk
menjaga keseimbangan. Selain itu kita
harus selalu membangkan literasi digital kita. Dengan literasi digital yang
selalu berkembang maka kita akan selalu update dengan kerja teknologi, termasuk
keamanan siber, akan membantu dalam menghindari risiko seperti penipuan online.
Jangan sampai kita menggunakan teknologi
untuk hal negatif seperti judi online yang saat sedang marak dikalangan
generasi z. Selain itu tidak usah terlalu memikirkan predikat yang disematkan
ke generasi z. Banyak juga kok literasi
yang melihat sisi lain karakteristik Gen Z yang menarik perhatian dan
nilai-nilai yang unik, seperti keterampilan generasi z dalam menggunakan
teknologi digital di sekitar kita serta internet, yang seringkali lebih mahir dalam menghadapi
perubahan teknologi daripada generasi sebelumnya. Kalian pernah kan diminta
tolong orang yang lebih tua yang gagap teknologi dalam mengoperasikan hal baru
?
Dalam pendidikan dan Karier, Gen Z cenderung memiliki minat dalam pendidikan dan karier yang berhubungan dengan teknologi dan inovasi. Walaupun sering dikatakan kurang bersosialisasi, namun banyak dari Gen Z yang menunjukkan minat yang tinggi dalam isu-isu sosial dan lingkungan, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan keadilan sosial, dan aktif dalam advokasi atau gerakan sosial untuk menciptakan perubahan positif. Gen Z dikenal sebagai generasi yang lebih menerima perbedaan dan inklusif dalam hal budaya, agama, dan identitas gender. Mereka mungkin lebih cenderung untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua.
Final OTN 2024, Seperti melangkah ke Masa Depan!
"WOW!"
adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan pelaksanaan OTN tahun ini. OTN atau yang lebih dikenal dengan Olimpiade TIK Nasional adalah ajang tahunan yang diselenggarakan untuk mengembangkan minat, bakat, serta kreativitas siswa-siswa Indonesia di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Acara ini diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang dari tanggal 30 Oktober hingga 3 November 2024. OTN 2024 mencakup berbagai kompetisi lomba seperti menulis di blog, membuat game, menggambar digital, e-sport, robotik dan fotografi. Setiap kategori lomba dirancang untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta dalam berbagai bidang teknologi dan kreativitas
Yang bikin "WOW" adalah OTN 2024 yang dilaksanakan berbarengan dengan pameran Indocomtech, yaitu pameran teknologi informasi dan komunikasi terbesar di Indonesia. Dikutip dari halaman indocomtech.net, Indocomtech menampilkan 174 booth dari 121 perusahaan teknologi dari dalam dan luar negri, mencakup berbagai kategori seperti gadget, elektronik, konsumen, perangkat gaming, solusi perdagangan, peralatan rumah pintar, teknologi transportasi, perangkat lunak dan jasa solusi IT.
Saya berangkat bersama ketiga teman saya yang lain yaitu Putri, Nabiya dan Mima yang juga merupakan finalis dari lomba menulis di blog sama seperti saya. Kami didampingi dengan salah satu guru informatika sekolah kami, yaitu Pak Ramli untuk pergi ke ICE BSD. Ketika pertama kali masuk ke lokasi acara saya langsung disambut oleh robot Temi. Robot Temi adalah robot pertama yang bisa berinteraksi dengan manusia dan memberikan pengalaman video, audio dan AI tingkat lanjut. Robot ini juga bisa berfungsi sebagai personal assistent. Sebagai contoh robot ini bisa memandu kita di pameran Indocomtech loh!
![]() |
Dokumentasi Pribadi |
Beranjak dari robot Temi, saya beralih ke booth FujiFilm. Disana saya melihat lihat kamera instax yang menawarkan berbagai variasi kamera. Saya beserta ketiga teman saya yang lain langsung foto bersama dengan fitur terbaru instax yang mampu mencetak foto polaroid dari foto yang kita ambil pada smarthphone dengan menghubungkan bluetooth pada smartphone ke fitur instax square link ini.
Namun bagi saya yang paling menarik dari teknologi yang saya lihat adalah drone raksasa dari DJI Agriculture. Sekilas, Drone ini terlihat seperti drone biasa dengan ukuran yang super besar, Namun ternyata drone ini berfungsi untuk mengairi perairan seperti sawah, kebun secara cepat dan efektif. Teknologi ini tentunya sejalan dengan tujuan kita yaitu Indonesia Emas 2045. Dengan bantuan alat ini, tentunya akan mempermudah proses petani untuk menghasilkan hasil pangan yang berkualitas yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi keseterdiaan pangan indonesia
Bagi saya kolaborasi OTN dan Indocomtech ini adalah sesuatu yang memorable atau berkesan karena memberi inspirasi mengenai apa yang akan menjadi pilihan karir saya di masa depan karena Indocomtech menyediakan platform bagi peserta untuk berinteraksi dengan para ahli teknologi. Selain itu kolaborasi ini sepertinya menimbulkan kesadaran akan pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari hari, sama seperti tujuan teknologi diciptakan untuk membantu manusia memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari. Dengan kata lain, Final OTN 2024 di Indocomtech tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi katalisator untuk perkembangan teknologi di indonesia. Tidak hanya itu, Indocomtech juga menyelenggarakan acara pendukung yaitu talkshow, presentasi, workshop dan lain lain. Kolaborasi pelaksanaan antara OTN dan Indocomtech adalah sebuah ide yang brilian. Bagaimana tidak, tema OTN adalah Teknologi disekitarku. Membahas perkembangan teknologi disekitar kita dengan melihat langsung kemajuan teknologi benar benar nyata di sekitar kita di Indocomtech adalah luar biasa. Indocomtech memamerkan inovasi terbaru dalam teknologi dan memberikan kesemoatan bagi pengunjung untuk melihat lihat, mencoba bahkan membeli produk teknologi dengan penawaran spesial
Harapan saya semoga di tahun depan OTN dapat lebih banyak diikuti oleh lebih banyak peserta dari seluruh Indonesia. Sungguh disayangkan bahwa saya baru mengikuti OTN pada tahun ini, namun saya berharap ini bukanlah tahun terakhir saya dalam mengikuti OTN. Saya berharap di tahun depan saya dapat kembali mengikuti OTN jenjang SMA dan mengajak teman teman saya yang lain dalam meramaikan OTN untuk menciptakan kembali kenangan yang tak kalah memorable di tahun depan.
![]() |
#OTN2024 #FinalOTN Oleh Pelangi Kamaya B / SMP Labschool Jakarta |
Sumber :
https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/6-citra-negatif-yang-melekat-pada-generasi-z/
https://smp-pacet.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/generasi-strawberry-mitos-atau-realitas
https://www.pinterpolitik.com/pinter-ekbis/sejarah-pemutar-musik-buyut-spotify/
https://www.gramedia.com/literasi/macam-alat-komunikasi-tradisional/
artikelnya bagus dan enak dibaca, semoga rajin menulis di blog
ReplyDeleteperbanyak menulis di blog supaya semakin terampil dalam menulis
ReplyDelete